Monumen Pancasila Sakti Jakarta

Monumen Pancasila Sakti Jakarta

Monumen Pancasila Sakti Jakarta, Karena kantong lagi bolong, akhirnya hanya bisa jalan - jalan wisata ke tempat murah meriah. Akhirnya tertuju ke Monumen Pancasila Sakti atau yang lebih terkenal dengan sebutan Lubang Buaya. Monumen Pancasila Sakti berlokasi di Jalan Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur. Di lokasi ini masih banyak pohon rindang sehingga suasana terasa lebih adem dan pastinya akan terasa betah. 

Sumur Maut Monumen Pancasila Sakti Jakarta

Memang diakui Monumen ini semakin lama semakin dilupakan/sepi, mungkin karena cerita sejarah yang berbau politik dan sampai sekarang belum jelas ke akuratan ceritanya. Sejarah tragedi kemanusiaan 1965/1966 yang belum kunjung usai. Entah bisakah rakyat Indonesia berdamai dengan masa yang penuh suram itu ?? 

Monumen ini dibangun atas prakasa Bapak Presiden ke dua Indonesia, Bapak Suharto, dan diresmikan pada bulan Agustus 1973. Monumen ini untuk mengingat perjuangan Pahlawan Revolusi dalam memperjungkan dan mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.
Pahlawan Revolusi itu adalah

  • Letjen TNI Ahmad Yani.
  • Mayjen TNI Raden Suprapto.
  • Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono.
  • Mayjen TNI Siswondo Parman.
  • Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan.
  • Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo.
  • Jenderal TNI Abdul Harris Nasution.

Pengunjung bisa datang :
Dari hari Selasa-Minggu, pukul 08.00-16.00. 
Sedangkan untuk hari Senin libur. 
Harga tiket Rp 2.500,00 untuk umum, sedangkan untuk pelajar Rp 1.000,00 
Untuk harga tiket masuk bus Rp 5.000,00 sedan Rp 3.000,00 motor Rp 1.000,00  Dan jika rombongan lebih dari 50 orang akan mendapat potongan harga. 

Saya paling suka dengan film G-30S/PKI yang di putar tiap 30 September zaman Orde Baru, untuk menyambut hari Kesaktuan Pancasila 1 Oktober. Menjadi tontonan wajib kala itu.

Rumah Tua Monumen Pancasila Sakti Jakarta

Diorama Monumen Pancasila Sakti Jakarta

Panser Monumen Pancasila Sakti Jakarta

Ruang Penyiksaan Para Jendral Revolusi
.
Diorama Ruang Penyiksaan Para Jendral Revolusi

Semoga tragedi politik semacam ini tidak akan pernah terulang kembali. Bagi rakyat kecil seperti saya ini, hanya menginginkan bisa makan dan hidup dengan tenang, itu sudah cukup. Kalau perlu permudah lapangan pekerjaan. Biar mampu mencukupi kebutuhannya. Sandang, papan dan pangan bisa terpenuhi dengan baik. Menikmati hari tua dengan aman dan nyaman. Itu harapan untuk jangka panjangnya. Korupsi itu perih Jenderal !

 ♥♥DjB♥♥

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top