Gereja Tugu Jakarta Utara

Gereja Tugu Jakarta Utara

Gereja Tugu Jakarta Utara .  Kata Tugu sendiri diambil dari nama tempat gereja itu berdiri. Kampung Tugu. Karena pada tahun 1878 ditemukan prasasti yang berupa tugu yang bertuliskan bahasa sangsekerta yang berasal dari masa Raja Purnawarman. Dan kini prasasti tugu itu di simpan di museum Jakarta. Gereja Tugu dibangun orang Portugis, yang saat itu menjadi tawanan Belanda. Bangunan Gereja Tugu memang tampak sederhana. Tapi menyimpan sejarah panjang. Dan kini Gereja Tugu ditetapkan sebagai salah satu destinasi pesisir utara, Jakarta.

Gereja Tugu Jakarta Utara

Gereja Tugu Jakarta Utara

Gereja Tugu Jakarta Utara

Sebuah kehormatan, Djangkaru Bumi bisa meliput dan mengabadikan Gereja Tugu dari segala sudut. Termasuk ruangan Gereja Tugu, tempat dimana Pendeta dan suster berkumpul. Bahkan Djangkaru Bumi diijinkan naik mimbar tempat pendeta berkutbah. Tempat dimana Pendeta memberikan petuah dan doa pada jemaatnya.  Mungkin tidak semua orang diberi kesempatan seperti itu. Ada rasa bangga. Djangkaru Bumi bebas keluar masuk berulang-ulang tanpa dicurigai. Walaupun berjenggot, tetap disambut dengan ramahnya.

Gereja Tugu Jakarta Utara

Gereja Tugu Jakarta Utara

Gereja Tugu Jakarta Utara

Gereja Tugu ini dibangun pada tahun 1738.  Dan pada tahun 1740  Gereja Tugu mengalami kerusakan, pada tahun 1744 dibangun kembali oleh saudagar kaya yang bernama Yustinus Vink. Dan sampai saat ini bentuk bangunan Gereja Tugu masih dipertahankan. Hanya warna cat kayunya saja yang  berubah. Diruang khusus Pendeta, terpampang photo-photo pendeta yang pernah mengabdikan diri di Gereja Tugu tersebut. 

Gereja Tugu Jakarta Utara

Gereja Tugu Jakarta Utara

Lonceng Gereja Tugu yang asli sudah tidak dipergunakan lagi. Karena mengalami keretakan. Dan sekarang diletakkan disalah satu bangunan yang masih berada di area Gereja Tugu. Konon lonceng tersebut dibuat pada tahun 1747. Lonceng tersebut dilindungi dengan kaca, agar terhindar dari tangan-tangan jahil. Di area Gereja Tugu juga terdapat pemakaman umum yang dipergunakan khusus bagi jemaat Gereja Tugu tersebut. Makam tua tinggal satu yaitu makam Pendeta/Guru Leimena. Gereja Tugu beralamat di jalan Raya Tugu Semper Nomor 20, Rt 010/Rw06, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Telephone 021-4403767. Baca juga artikel salanjutnya Gereja Tugu Jejak Portugis.


♥♥DjB♥♥

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top